Sabtu, 26 November 2011

JANJI???

JANJI???


Apa yang kamu pikirkan tentang sebuah janji?
Dalam sebuah kasus, orang sering kali berjanji tanpa sadar besar makna janji itu untuk orang lain. Kita seringkali lupa apa yang telah kita janjikan. Sungguh kenyataan yang sangat menyedihkan. Tentu tidak semua orang yang berjanji itu akan ingkar. Ada beberapa dan itu yang perlu kita hindari.

point 1. Berapa sering ia berjanji?
            Kalau sekiranya ia sering berjanji dan ia menepati tentu ia buka tipe orang yang "ingkar". Tapi apa jadinya kalau sudah sering berjanji dan sering pula ingkar?

point 2. Apa yang ia janjikan?
            Berjanji tepat waktu? Atau memberikan sesuatu? Pernah ia melupakannya atau bahkan tidak mengakui bahwa ia pernah mengatakannya? Lupakanlah orang seperti itu. Ia takkan ingat apa saja yang telah ia katakan. Mungkin hanya angin lalu baginya.

point 3. Caranya menangani permintaan kita akan janjinya.
            Tentu kadang kita suka menanyakan akan janji yang telah ia ucapkan. Dan apa reaksinya? Diam, mencari topik lain, mengakui kesalahannya (ingkar), atau malah menambahkan janjinya?

point 4. Pemahaman tentang janji
             Kalau dia sudah tahu arti janji itu sesungguhnya tentu tak ada kata ingkar untuk itu. Pernahkah anda bertanya definisi janji pada seseorang? Apa jawabnya? Jika jawabannya janji adalah janji, atau jawaban panjang lebar tanpa maksud yang jelas, sungguh ia tidak mengerti artinya.

point 5. Usahanya untuk mewujudkan.
            Dia berusaha keras agar janjinya terealisasi? Itu bagus. Tandanya ia tahu sebuah janji adalah hutang yang harus segera dilunasi. Tapi jika ia menunggu hingga kita yang meminta? Apa harus selalu kita yang mulai?

            Jadi, untuk beberapa kasus seseorang berbeda prinsip. Ada yang berfikir janji adalah tuntutan sehingga mereka jarang mau menaruh janji pada seseorang. Tapi ada kalanya seseorang mengiming-iming orang lain dengan janji yang besar tanpa ia tahu apakah ia bisa menepatinya.
            Maka jangan salahkan seseorang jika mereka tak lagi percaya kepada orang yang banyak mengumbar janji. Karena seseorang akan sangat meremehkan orang yang tak menepati janjinya apa lagi kembali mengelak. Buatlah janji yang rasional dan tepatilah.

Sabtu, 12 November 2011

Surat Cinta Untuk Ibu

Air mata ini begitu deras mengalir
Hanya karena mengingatmu Ibu
Takkan habis aku memohon
Memohon keikhlasanmu atas diriku.

Ibuku tercinta..
Takkan terbalas jasamu kini
Kelak aku dewasa dalam hidup
Takkan ada kata seindah syair kata-katamu.

Wahai cintaku untukmu Ibu
Bersujudku di hadapan Allah untukmu
Belas kasih tanpa tara untuk segalanya
Ampunkanlah atas apa yang aku lupakan.

Tuhanku, kasihilah pelita hidupku
Dan jaga setiap hembus nafasnya di hatiku
Ibuku tercinta, surat terakhir  takkan ada
Jika aku masih bernafas karena cintamu.

Ketika Cinta Bercerita

Sekilas cinta kau uraikan
Dari dalam aliran air
Gelas-gelas kaca yang bening
Dan pantulan kilau matanya.

Wahai cinta kemarilah dan ceritakan
Betapa indah dirimu menghiasi jiwa-jiwa yang sepi itu?
Dendangkanlah, seuntai kata merasuk jiwa
Ketika kau hadir dalam benakku.

Manakala ia beranjak
Setitik saja dari hatiku yang hampa
Tetesan air mata mengiringi langkahnya
Berjumpa dengan sepi dan kawannya, lara.